Siapa sih Daguerre itu sampai perlu diterimakasihi? Pelukis asal Prancis bernama lengkap Louis-Jacques Mande Daguerre ini memang tidak sepopuler Nikon, Canon yang mendunia sebagai merek kamera atau Fujifilm sebagai produsen kertas foto terbesar yang telah terkenal dalamsatu dekade ini. Padahal lelaki kelahiran 18 November 1787 inilah pencetus dunia fotografi. Kiprahnya dibidang fotografi diwali dengan membentuk sebuah teater. Dalam sebuah pertunjukannya, ia membuat kejutan dengan menghadirkan lukisan ilusi yang membuat pertunjukan semakin "hidup". barisan lukisan pemandangan yang mempesona bagusnya, dipertunjukkan dengan bantuan efek cahaya. Sementara dia menggarap pekerjaan itu, dia menjadi tertarik dengan pengembangan suatu mekanisme untuk secara otomatis melukiskan kembali pemandangan yang ada di dunia tanpa menggunakan kwas atau cat. Setelah beberapa percobaan dilakukan terciptalah kamera pertama dengan kunci dari semua itu adalah camera obscura (ruang gelap), sebuah kotak persegi dengan bukaan lubang kecil yang memproyeksikan objek di luar ke dalam dinding alat tersebut dalam keadaan terbalik. Inilah pelopor kamera yang dikenal selama ini.
Prinsip ini sudah diketahui Aristoteles 2.000 tahun lalu. Bahkan ilmuwan dan penulis Italia, Giambattista della Porta, di akhir abad ke-16 sudah menjelaskan secara lengkap penggunaan camera obscura dengan lensa. Sampai abad ke-18 camera obscura menjadi mainan para pelukis untuk menjiplak objek dari alam secara akurat. Tapi semuanya masih belum bisa menghadirkan gambar itu secara permanen.
Lalu datanglah Nicephore Niepce yang tinggal di Chalonsur-Saone, 189 mil tenggara Paris. Hobinya pada litografi menuntunnya masuk dunia fotografi. Dalam proses ini gambar dipindahkan ke batu litograf. Untuk membuat gambar Niepce mengandalkan keahlian anaknya. Sayang, anaknya masuk dinas militer sehingga Niepce akhirnya mengandalkan cahaya untuk melukis gambar yang diinginkannya.
Niepce meminyaki lukisan sehingga transparan, kemudian meletakkannya di atas lempengan yang dilapisi larutan sensitif-cahaya dan memanaskannya pada cahaya Matahari. Setelah beberapa jam, wilayah terang lukisan akan mengeras, sedangkan bagian gelap akan tetap lembek yang bisa hilang dengan mencucinya, meninggalkan jiplakan lukisan. Tahun 1826 - 1827 Niepce menghasilkan gambar pemandangan halaman depan rumahnya dengan menggunakan camera obscura yang dipasangkan dengan lempengan campuran timah putih dan timah hitam. Dibutuhkan waktu pencahayaan sekitar delapan jam untuk memperoleh gambar itu. Sayang, hasil yang diperolehnya masih terlalu gelap (underexposed).
Pada 4 Desember 1829, Niepce dan Daguerre menjalin kerja sama untuk memperbaiki hasil yang sudah dicapai Niepce. Lembaran timah tadi diganti dengan lempengan tembaga yang dilapisi perak, dan kemudian diproses menggunakan larutan iodium. Percobaan terus dilakukan dengan menggunakan perak iodium yang dilemahkan dalam air raksa. Waktu pencahayaan bisa dipersingkat menjadi setengah jam. Memang, hasilnya belum bisa permanen. Baru tahun 1837, empat tahun setelah kematian Niepce, Daguerre bisa mengawetkan gambar yang didapat dengan melarutkannya dalam larutan garam dapur. Prosesnya diberi nama daguerreotype. Sedangkan proses temuan Niepce dinamai heliograph (karena menggunakan sinar Matahari).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar